Monday, March 22, 2010

Antara Lubang Masuk Burung (LMB) dan Lubang Antar Lantai (LAL).

Lubang antar lantai atau yang sering disingkat dengan sebutan LAL, sering menjadi perhatian karena banyaknya kasus yang ditimbukannya, seperti; walet susah turun atau cahaya matahari yang terlalu banyak masuk dan lain sebagainya.

LAL dibuat dengan tujuan agar walet dapat mengakses daerah atau ruangan yang tidak memiliki fasilitas lubang masuk burung (LMB). Jadi LAL menggantikan fungsi LMB di dalam rumah walet. Bedanya, pada LMB burung walet masuk dengan cara terbang horizontal, sedang terhadap LAL burung walet masuk cenderung dengan cara terbang membentuk sudut kemiringan (tergantung pada tinggi plafond, ukuran luas LAL dan kedalaman LAL itu sendiri). Seperti pada lubang yang berbentuk corong, maka akan memaksa walet masuk dan keluar dengan cara terbang vertikal.

Mana yang lebih mudah bagi burung walet, terbang secara horizontal (seperti ketika memasuki LMB) atau terbang dengan cara menukik (seperti saat melewati LAL)?
Jika walet lebih mudah masuk melalui LMB, mengapa hampir semua rumah walet hanya menggunakan LMB pada satu lantai saja dan untuk lantai-lantai yang lainnya menggantikannya dengan LAL?

Apakah bila dibuatkan LMB pada setiap lantainya akan lebih sulit dalam mengembangkan populasi waletnya di tiap-tiap lantainya dibandingkan bila menggunakan LAL?
Apakah pada setiap desain rumah walet bertingkat harus menggunakan LAL?
Bagaimana seharusnya LAL dibuat dan ditempatkan? Berapa ukuran luas yang semestinya?
Lebih maksimal mana populasi walet yang bisa ditampung antara rumah walet yang menggunakan LAL dengan rumah walet yang tidak menggunakan LAL?

Cobalah dibuat perbandingan antara keduanya mana yang lebih banyak memiliki keunggulan, rumah walet dengan LAL di tiap-tiap lantainya atau rumah walet dengan LMB di tiap-tiap lantainya?

No comments:

Post a Comment